Kamis, 08 Maret 2012

Bapak Penemu Pesawat Terbang ( Abbas Qasim Ibnu Firnas )

    Banyak Ilmuan Islam abad pertengahan yang memberi inspirasi bagi ilmuan di dunia Barat . Salah satunya adalah Ibnu Firnas , yang membuat prototipe pesawat terbang , yang di kemudian hari menjadi titik tolak revolusi dalam dunia transportasi .

   



   Abbas Qasim Ibnu Firnas atau dikenal juga denagan nama Armen Firman ( 810-888 M ) adalah orang pertama dalam sejarah penerbangan yang melakukan pendekatan sains dalam mempelajari proses terbang . Ketika itu , Ibnu Firnas telah berhasil membuat prototipe pesawat terbang dengan meletakkan bulu pada sebuah bingkai kayu .
     Kemudian , melalui menara Masjid Mezquita di Cordoba , ia mencoba meluncur denagn menggunakan sayap dari jubah yang di sanggah kayu. Ia pun berhasil melayang di udara dan berhasil mendarat , meski harus cidera ringan . Alat inilah yang kemudian dikenal sebagai parasut terbang pertama di dunia .
    Keberhasilan itu tidak lantas membuatnya puas diri . Ibnu Firnas kembali melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan utuk menyempurnakan konsepnya . Pada tahun 875 M , ia telah menuntaskan rancangan mesin terbang . Lalu ia mengundang penduduk sekitar untuk menyaksikan penerbangan bersejarahnya di Jabal Al-'Arus ( Mount of the Bridge ) di kawasan Rusafa , dekat Cordoba .
    Ibnu Firnas pun mampu terbang beberapa meter dari permukaan bumi . Sayangnya, ia terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya , dikarenakan tak menggunakan aekor belakang , sebaimana burung yang menggunakan ekornya untuk mendarat . Dia mengalami cidera punggung yang cukup parah , sehingga ia tak berdaya untuk melakukan ujin coba berikutnya . Ketika itu , ia berusia 65 tahun .
    Pada abad ke-11 , Eilmer Malmesbury , seorang ilmuan Inggris , melakukan uji coba penerbangan dan bisa terbang sejauh 200 meter . Dia menggunakan semacam pesawat terbang layang yang digunakan oleh Ibnu Firnas .
    Setelah 500 tahun dari masa Ibnu Firnas , Roger Bacon ( 1214-1294 M ) baru meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya . Kemudian , pada tahun 1483 M , Leonardo da Vinci                   ( 1452-1519 M ) mengembangkan konsep terbang vertikal , yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari daratan Cina , yang tidak jelas siapa inisiatornya dan penemunya .
     Selanjutnya , Sir. George Cayley ( 1773-1857 M ) mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang Glider . Ia juga mengembangkan sayap putar untuk helicopter . Helicopter yang diperkenalkanya merupakan kompilasi dari bahan kayu , bulu , gabus , dan kawat .
     Ibnu Firnas meninggal dunia tahun 888 M , dan nmeninggalkan banyak penemuan penting lainnya . Diantaranya , penemuan gelas dari pasir dan merancang jam air yang disebut Al-Maqota . Ia juga mengembangkan peraga rantai cincin yang digunakan untuk memperlihatkan pergerakan planet-planet dan bintang-bintang , bahkan 600 tahun sebelum sebelum Leonardo da Vinci berimajinasi denagan Planetariumnya .
    Yang tak kalah menariknya , Ibnu Firnas juga berhasil mengembangkan proses pemotongan batu kristal , yang pada saat bitu di kuasai oleh orang-orang Mesir . Berkat penemuanya , Spanyol tidak perlu lagi mengekspor Quartz ke Mesir , tapi bisa diselesaikan sendiri di dalam negeri .
     Kini , sosok Ibnu Firnas hanya bisa ditemui diatas sebuah prangko buatan Libya , menjelma menjadi sosok patung , dan nama lapangan terbang di Baghdad . Ia tidak banyak di kenal sebaimana para perintis pesawat terbang lainnya , seperti Santos-Dumont , Otto Lilienthal , Sir. George Caylay , dan Wright Bersaudara .
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar